Senin, 13 Mei 2013

Apakah Mungkin

Apakah mungkin engkau rasakan rindu seperti yang kuderita? Jauh terbentang bukit dan lautan, waktupun seperti berhenti berdetak

Apakah mungkin gelora cinta dapat kutangkap? Kukirim lewat angin. Aku khawatir kalimat yang kutulis, kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas.

Kadang bumi kucurigai menyembunyikan jawabanmu. Kupelihara kegelisahan untuk mengasah ketajaman kepekaan jiwa.

Apakah mungkin gelombang di laut getarannya sampai ke puncak bukit? Langkah di pesisir pasti tinggalkan jejak, ingin kutelusuri sampai di cakrawala.

9 September 2011

Ku pinta Ikhlasmu


Maafku tidak akan mengubah semua yang telah terjadi,
namun kuharap maafku mampu menjadikan hari-hari nanti
penuh keindahan dan suka cita

maka hari ini..
kurendahkan hatiku,
kutundukkan kepalaku
kubersimpuh terpaku di depan jendela hatimu
menanti jendela maafmu terbuka untukku

karena aku masih menyakini
khilaf yang dibuat adalah keniscayaan
yang selalu hadir beriringan dengan deru dan debu nafas kehidupan
yang selalu berada antara nafsu dan kesadaran
yang sesungguhnya adalah proses perjalanan bagi kita
untuk meraih kesempurnaan

Pastinya ada goretan,
Pastinya ada cacat,
pastinya ada luka,
maka akupun ingin memastikan ada maaf darimu
8 September 2010






Friends make life more beautiful

in many different ways....
With smiles of warm affection,
with word of loving praise,

With looks of truth and tenderness,
moments of deep sharing,
and countless little gestures
that remind you someone's caring,

With honesty and tactfulness
in the things they say and do....
Yes, friends make life more beautiful,
if they're special friends like you!

24 April 2010

Rakyat

Sekali air besar
daratan tak akan bertambah
Tidak ada energi yang diciptakan
juga tidak ada energi yang hilang
yang ada hanya berubah bentuk atau wujudnya saja

Globalisasi datangkan manfaat atau khufarat
Betul organisasi harus solid
Setandan kelapa buang yang busuk
dan hanya satu yang kopyor

Rapatkan Barisan Rakyat
Dalam eksekutif, yudikatif, maupun legislatif
Tak perlu berolah pongkah
karena air semakin tinggi

14 Maret 2010

Menunggumu

Menunggu di ketinggian
berharap cakrawala dalam genggaman
sinar rembulan sebagai mercu suar
ke arah pandang mana kuteliti

Angin dingin mencoba kalahkan hembusan nafasku
diam
kutemukan
tak ada yang bergerak
namun
ku yakin pagi pasti akan datang bersama sinar terang sang surya

nun jauh terdengar suara gemuruh
merah angkasa menjadi-jadi
tapi hari belum lagi pagi
hempasan gelombang suara dan panas menerjangku
kucoba tuk mengelak dengan kepakan saya-sayapku
aku coba terbang lebih tinggi lagi
untuk dapat melihat makhluk apa gerangan yang menghantamku

Namun Hening lagi
gelap
bulanpun terhalang
saat itu ketegangan melanda seluruh syaraf dan otakku
binggung

Hanya bau hangus
yang tercium
Kuraba mukaku
Hitam

11 Januari 2010

Terbanglah Tinggi

Takkan selamanya tangan ini memelukmu.
Takkan selamanya raga ini menjagamu.
Hampir tiba saatnya aku harus melepaskan kepergianmu...
Lihat senyuman yang aku persiapkan untukmu.....
Seperti itu aku harapkan wajahku ketika melepaskanmu.....

Terbang...
Terbanglah tinggi wahai merpati-merpatiku..
Bawalah bekal yang telah aku beri sebagai sayap dan jalan suteramu
Hempaskan awan hitam yang mengelilingimu...
Gapai matahari dan bintang-bintangmu...

Aku bangga telah mendidikmu...
Karena engkaulah harapan bangsa ini..
Engkaulah sumbanganku kepada bangsa ini..
Karena tuntas amanahku kepadamu..

Tetaplah menjadi anak-anakku..
Tetaplah membuat aku bangga

Senin, 06 Mei 2013

Purnama

Air samudera basahi kakiku di tepian pantai
Luruhkan pasir di segenap sisi
Kuteruskan ayunkan langkah kaki melangkah
Lalui pasir tinggalkan jejak kaki tersapu air samudera

Senyumku untuk siapa kulalui temui
Benak terus melayang tak juga mengendap
Hati bergelora entah gairah apa
Langkah jejak tersapu lagi

Mungkin di balik bukit karang itu ada ombak tenang
Biar jejak tak tersapu hapus lagi
Kuingin tinggalkan jejak di pasir
Bila nanti tiba kau tahu aku telah berjalan jauh

Aku harus ke balik karang itu
Di sana nanti kita bertemu
Sesuai janjimu pada saat purnama lalu
Purnamailah aku
+Rini Utami